Sebagai pelajar, terkadang kita memerlukan pemasukan. Entah untuk tambahan uang jajan, untuk membantu perekonomian orang tua, atau untuk ditabung. Oleh karenanya, banyak pelajar yang ingin bekerja atau berwirausaha disela-sela kesibukannya belajar.

Berikut adalah beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan oleh pelajar.

Pekerjaan Paruh Waktu: Mencari pekerjaan paruh waktu setelah sekolah atau selama liburan bisa menjadi cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Contoh pekerjaan paruh waktu termasuk bekerja di toko, restoran, atau sebagai petugas kebersihan.

Freelance Online: Menawarkan keterampilan Anda sebagai freelancer online di platform seperti Upwork, Freelancer, atau Fiverr. Jika Anda memiliki kemampuan di bidang penulisan, desain grafis, atau pemrograman, ini bisa menjadi pilihan yang baik.

Jual Barang Bekas: Menjual barang-barang yang tidak terpakai atau bekas di platform daring seperti Tokopedia, Shopee, atau OLX bisa menghasilkan uang tambahan.

Les Privat: Jika Anda menguasai mata pelajaran tertentu, pertimbangkan untuk memberikan les privat kepada adik kelas yang membutuhkan bantuan.

Buka Usaha Kecil: Membuka usaha kecil seperti jualan makanan ringan, minuman, atau barang lainnya di sekitar sekolah atau lingkungan Anda.

Menjadi Kreatif di Media Sosial: Jika Anda memiliki keahlian di bidang fotografi, seni, atau konten kreatif, pertimbangkan untuk memanfaatkan platform media sosial untuk memperoleh pengikut dan mungkin mendapatkan kesempatan kerjasama atau sponsor. 

Penulisan Konten atau Blogging: Menulis konten atau memulai blog di platform seperti Medium atau WordPress dan menghasilkan uang melalui iklan atau mitra afiliasi.

Selalu penting untuk menemukan cara yang sejalan dengan bakat, minat, dan batasan waktu Anda sebagai pelajar. Pastikan juga bahwa kegiatan ekstra ini tidak mengganggu prioritas utama Anda, yaitu pendidikan.

Terkadang, kita ingin memulai untuk berkarya di Youtube. Tapi kita bingung, karena dana yang minim membuat kita memiliki keterbatasan untuk membuat konten. Berikut beberapa ide konten YouTube yang dapat kamu buat tanpa biaya:

Vlog: Merekam kegiatanmu sehari-hari atau saat pergi ke tempat-tempat menarik di sekitar tempat tinggalmu.

Challenge Video: Menantang teman atau orang lain untuk melakukan tantangan tertentu, seperti tantangan makan atau tantangan olahraga.

Tutorial: Membuat tutorial tentang topik tertentu, seperti tutorial memasak, tutorial makeup, atau tutorial kerajinan tangan.

Review Produk: Mereview produk-produk yang SUDAH/TELAH kamu punya, seperti buku, film, atau permainan, dan memberikan ulasan tentang produk tersebut.

Tips dan Trik: Memberikan tips dan trik tentang topik tertentu, seperti tips belajar online atau tips menjaga kesehatan.

Q&A: Menjawab pertanyaan dari pengikutmu tentang topik tertentu.

Music Cover: Membuat video cover lagu favoritmu dengan menggunakan instrumen musik atau mengiringi dengan suara vokal.

Cerita: Menceritakan cerita pengalamanmu atau cerita fiksi yang kamu sukai.

Komedi Sketsa: Membuat video sketsa lucu dengan menggunakan ide dan kostum sederhana yang dapat ditemukan di rumahmu.

Street Performance: Menampilkan talentamu di jalan, seperti menari, menyanyi, atau memainkan instrumen musik.

Pastikan untuk memilih topik yang kamu sukai dan kamu nyaman memproduksi konten tanpa biaya. Ingatlah untuk selalu memperhatikan keselamatan dan privasi orang-orang yang terlibat dalam video kamu. Dengan kreativitas dan tekad yang kuat, kamu bisa membuat konten yang berkualitas dan menarik tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar.

ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response) adalah genre konten YouTube yang dirancang untuk menciptakan sensasi rileks dan kenikmatan dengan suara-suara yang lembut dan merangsang indera pendengaran. Berikut adalah beberapa ide konten ASMR yang bisa kamu buat:

Whispering: Membuat video di mana kamu berbicara dengan suara sangat lembut dan merdu untuk merangsang ASMR. Bisa berupa cerita pendek, membaca puisi, atau berbicara tentang topik yang menarik.

Tapping: Merekam video di mana kamu mengetuk atau meremas objek-objek yang berbeda dengan lembut, seperti botol kaca, buku, atau kayu.

Crinkling: Menggunakan bahan-bahan yang bisa berisik seperti plastik bungkus atau kertas dan merenggangkannya dengan lembut.

Eating Sounds (Mukbang): Makan makanan favoritmu atau makanan yang menghasilkan suara seperti renyah saat digigit, dan menjelaskan pengalaman makan dengan suara lembut.

Roleplay: Berperan sebagai karakter tertentu dalam situasi yang menghasilkan ASMR, seperti perawat yang memeriksa pendengaranmu atau teman yang memberikan pijatan kepala.

Nature Sounds: Merekam suara alam seperti suara hujan, deburan ombak, atau suara angin. Ini bisa membantu penonton bersantai.

Hair Play: Membuat video yang menampilkan merangkul atau menyisir rambut dengan lembut.

Gentle Hand Movements: Merekam video gerakan tanganmu yang lembut dan merangsang ASMR, seperti menggambar di atas kertas atau bermain dengan pasir kinetik.

Visual Triggers: Menggunakan objek-objek yang memiliki aspek visual yang merangsang, seperti lilin yang meleleh atau tatakan pasir yang tergerak.

Product Unboxing dan Review: Membuka dan mereview produk-produk dengan suara-suara yang merangsang ASMR, seperti menggosok permukaan produk atau membuka kemasan.

Pastikan untuk menggunakan peralatan rekaman audio yang baik untuk menghasilkan kualitas suara yang tinggi, karena kualitas suara sangat penting dalam konten ASMR. Ingat pula bahwa konten ASMR harus santai dan menenangkan, dan audiens sering mencari konten ini untuk merasa rileks.

Konten YouTube tanpa wajah dan suara (voice) adalah tantangan tersendiri, namun tetap bisa menarik perhatian penonton. Berikut adalah beberapa ide konten yang dapat kamu buat tanpa menampilkan wajah atau suara:

Timelapse Video: Buat video yang menampilkan proses pembuatan suatu karya seni, proyek DIY, atau perubahan dalam lingkungan secara cepat (timelapse).

Nature and Scenic Videos: Merekam pemandangan alam, perubahan cuaca, atau fenomena alam yang indah. Video ini bisa diperindah dengan musik yang sesuai.

Animation: Buat animasi tanpa suara yang menceritakan cerita singkat. Animasi ini bisa memiliki pesan yang kuat tanpa perlu kata-kata.

Tutorial Layar: Membuat tutorial menggunakan rekaman layar komputer dan teks atau infografik untuk memberikan panduan. Misalnya, tutorial perangkat lunak atau cara mengedit video.

Motion Graphics: Membuat video dengan elemen grafis bergerak dan teks untuk mengkomunikasikan informasi atau cerita.

Stop Motion Animation: Menciptakan video stop motion dengan objek atau figurine. Ini memungkinkanmu untuk menceritakan cerita visual tanpa perlu suara atau wajah.

Kompilasi Foto: Buat video dengan slideshow foto yang menceritakan kisah atau tema tertentu. Tambahkan musik atau efek visual untuk menambah dramatisasi.

Karya Seni Pasir Kinetik: Menciptakan seni dengan pasir kinetik, dan merekam prosesnya.

Resin Art Creation: Merekam proses pembuatan seni resin pada permukaan datar atau objek.

Produk Unboxing (Visual Only): Unboxing produk dengan menunjukkan proses membuka kemasan dan mengeksplorasi produk secara visual tanpa suara.

Review Buku Visual: Menciptakan video ulasan buku yang berfokus pada visual seperti tata letak halaman, ilustrasi, dan desain buku.

Visual Demonstrasi: Membuat demonstrasi visual tentang cara melakukan sesuatu, seperti perbaikan atau proyek DIY.

Nature Time-Lapse: Merekam tumbuhan tumbuh atau bunga mekar dalam timelapse tanpa suara.

Puzzle Solving: Merekam diri menyelesaikan teka-teki seperti rubik cube atau puzzle lainnya secara visual.

Dalam konten tanpa suara, penting untuk memperhatikan penggunaan musik atau suara latar yang mendukung tema video dan menambah kesan emosional atau naratif. Pastikan bahwa elemen-elemen visual dan musik yang kamu pilih berkontribusi pada pesan atau cerita yang ingin kamu sampaikan.

Konten DIY (Do It Yourself) adalah konten yang berfokus pada proyek-proyek kreatif yang dapat dilakukan sendiri. Berikut adalah beberapa contoh ide konten DIY yang dapat kamu ciptakan di platform seperti YouTube:

Tutorial Kerajinan Tangan: Buat tutorial langkah demi langkah tentang cara membuat kerajinan tangan, seperti gelang, kalung, dekorasi rumah, atau kartu ucapan.

Proyek Dekorasi Rumah: Bagikan ide dan tutorial tentang cara menghias atau merenovasi ruangan, membuat mebel, atau mendekorasi ruang makan.

Fashion DIY: Tunjukkan cara membuat pakaian, aksesori, atau tas dengan gaya yang unik dan kreatif.

Proyek Elektronik DIY: Jelaskan cara merakit atau memodifikasi perangkat elektronik, seperti ponsel atau komputer, serta proyek-proyek elektronik sederhana.

Pembuatan Alat Musik: Pandu penonton tentang cara membuat instrumen musik sederhana, seperti ukulele atau kalimba.

Proyek Kreatif Anak-Anak: Bagikan ide-ide DIY yang cocok untuk anak-anak, seperti permainan, mainan, atau kerajinan kertas.

Proyek DIY Dapur: Membuat video tentang cara membuat makanan atau minuman kreatif, seperti resep masakan unik atau minuman yang lezat.

Tutorial Makeup: Bagikan tips dan trik makeup, panduan langkah demi langkah untuk tampilan tertentu, atau cara membuat kosmetik alami.

Kebun DIY: Tunjukkan cara menanam tanaman dalam pot atau membuat taman mini di dalam ruangan.

Kustomisasi Pakaian: Berikan ide dan teknik untuk mengubah pakaian lama menjadi sesuatu yang baru dan unik.

Proyek DIY Kayu: Membuat video tentang cara membuat proyek kayu seperti rak buku, bingkai foto, atau perabot sederhana.

Proyek DIY Sains: Berikan demonstrasi proyek sains yang dapat dilakukan sendiri, seperti percobaan kimia sederhana atau pembuatan model ilmiah.

DIY Perbaikan Rumah: Tunjukkan cara melakukan perbaikan rumah atau pemeliharaan, seperti mengganti keramik, perbaikan pipa, atau pengecatan dinding.

Proyek Recycle & Upcycle: Ajarkan bagaimana mendaur ulang barang-barang bekas menjadi sesuatu yang berguna atau dekoratif.

Pengolahan Makanan: Bagikan tutorial tentang cara mengawetkan atau mengolah makanan, seperti membuat selai, keringkan buah, atau fermentasi.

Pilih proyek DIY yang sesuai dengan minat dan keterampilanmu, dan pastikan untuk memberikan instruksi yang jelas dalam video. Kreativitas, kesabaran, dan ketelitian sangat diperlukan dalam membuat konten DIY yang menarik.

Kebijakan monetisasi YouTube dirancang untuk memastikan bahwa video yang di-monetisasi mematuhi standar etika, keamanan, dan kebijakan komunitas YouTube. Pelanggaran terhadap kebijakan monetisasi dapat mengakibatkan pembatasan pendapatan atau bahkan penghapusan monetisasi pada saluran YouTube.

Berikut adalah beberapa contoh pelanggaran yang mungkin mengakibatkan masalah monetisasi:

Konten Dewasa atau Seksual: Video yang berisi konten dewasa atau seksual dapat melanggar kebijakan monetisasi. Ini termasuk konten yang eksplisit atau mengeksplisitkan adegan seksual, konten pornografi, dan konten berbau dewasa.

Kekerasan dan Kebencian: Video yang mengandung kekerasan berlebihan, pelecehan, diskriminasi, atau konten yang merugikan atau merendahkan kelompok tertentu dapat melanggar kebijakan monetisasi.

Konten Berbahaya: Video yang menunjukkan tindakan berbahaya atau merugikan diri sendiri atau orang lain, seperti video kecelakaan, perilaku berbahaya, atau penggunaan narkoba, dapat melanggar kebijakan monetisasi.

Pelanggaran Hak Cipta: Mengunggah konten tanpa izin atau menggunakan materi yang dilindungi hak cipta tanpa ijin dapat melanggar kebijakan monetisasi.

Pelanggaran Privasi: Mengunggah konten yang melibatkan pelanggaran privasi, seperti merekam atau mengunggah video tanpa izin dari pihak yang terlibat, dapat melanggar kebijakan monetisasi.

Penipuan atau Pemalsuan Identitas: Membuat konten yang menipu, memalsukan identitas, atau menyebarluaskan informasi palsu dapat melanggar kebijakan monetisasi.

Pembicaraan Konten Berbahaya: Video yang mempromosikan tindakan berbahaya atau tidak aman, seperti tutorial pembuatan bom atau kegiatan ilegal lainnya, dapat melanggar kebijakan monetisasi.

Konten yang Tidak Sesuai untuk Iklan: Konten yang mungkin tidak sesuai untuk iklan, seperti konten yang bersifat kontroversial atau menyinggung, dapat terkena dampak monetisasi.

Penting untuk membaca dan memahami kebijakan monetisasi YouTube secara lengkap dan secara konsisten mematuhi standar yang ditetapkan. Selain itu, YouTube dapat memperbarui kebijakan mereka dari waktu ke waktu, jadi selalu periksa pedoman terbaru. Jika Anda mempertanyakan keputusan monetisasi, YouTube menyediakan proses banding yang dapat Anda gunakan.

  

Membuat konten YouTube setiap hari dapat menjadi tantangan, tetapi dengan ide-ide yang kreatif dan bersifat fleksibel, kamu dapat menjaga konsistensi dan memberikan nilai tambah kepada penontonmu. Berikut adalah beberapa ide konten YouTube yang bisa dibuat setiap hari:

1. Vlog Harian: Berbagi momen-momen harian, kegiatan, atau pengalaman pribadi.

    

2. Tantangan Sehari-hari: Melibatkan diri dalam tantangan sehari-hari dan merekam perjalanan atau hasilnya.

    

3. Review Produk Harian: Mereview produk atau layanan yang baru setiap hari.

    

4. Tips dan Trik Sehari-hari: Memberikan tips berguna atau trik sehari-hari untuk membantu penonton dengan kehidupan mereka.

    

5. Resep Kuliner: Menyiapkan hidangan atau resep baru setiap hari.

    

6. Kutipan Motivasi atau Inspirasi: Berbagi kutipan atau pemikiran positif setiap hari.

    

7. Berita Terkini: Memberikan ringkasan berita terkini atau pembahasan topik-topik tren.

    

8. Membaca Cerpen atau Puisi: Membaca cerpen atau puisi setiap hari untuk memberikan konten yang kreatif.

    

9. Cerita Singkat: Membuat dan menceritakan cerita singkat dalam format video.

    

10. Gaya Hidup Sehari-hari: Menampilkan kehidupan sehari-hari dengan fokus pada gaya hidup sehat, kebugaran, atau rutinitas harian.

     

11. Tutorial Kecil: Memberikan tutorial cepat atau tips dalam durasi singkat.

     

12. Challenge Penonton: Melibatkan penonton dengan tantangan harian dan menunjukkan hasilnya di video berikutnya.

     

13. Mengenal Seni atau Keterampilan Baru: Belajar dan berbagi perjalanan dalam menguasai seni atau keterampilan baru setiap hari.

     

14. Review Buku Harian: Mereview buku yang dibaca setiap hari atau membahas kutipan favorit.

     

15. Menjadi Turis di Kota Sendiri: Menjelajahi tempat-tempat menarik atau kegiatan di kota setiap hari.

Pastikan untuk memilih konten yang sesuai dengan minatmu dan penonton targetmu. Fleksibilitas dan kreativitas dalam menyusun ide konten setiap hari juga penting untuk menjaga keberagaman dan daya tarik.