Ethernet Collision
22.20Jika Anda sudah pernah mempelajari jaringan komputer, tentu saja
sudah tidak asing lagi dengan istilah “collision” atau yang kita kenal
dengan “tabrakan data”. Collision atau tabrakan data terjadi ketika pada
sebuah jaringan ethernet terdapat lebih dari satu Station/Host yang
mengirimkan data pada saat yang bersamaan, pada kondisi tertentu ini
adalah hal yang normal terjadi dan bukanlah sebuah permasalahan.
Walau kebanyakan orang sudah mengetahui bahwa pada jaringan komputer
berbasis ethernet pasti akan terjadi collision, namun tidak banyak yang
tahu bahwa collision pada ethernet terbagi atas dua jenis, yaitu “early collision” dan “late collision”.
Jika Anda tertarik mengikuti penjelasan saya tentang dua jenis
collision ini, silahkan siapkan se-mug kopi susu Anda dan mari sama-sama
kita simak
1. Early Collision
Agar memudahkan bagi Anda untuk memahami tentang early collision ini,
saya akan mengilustrasikannya dalam bentuk gambar. Pada contoh ini
jaringan yang digunakan adalah jaringan bertipe half-duplex
(komunikasi dua arah namun harus bergantian) dan terdiri dari dua
komputer yaitu A dan B serta beberapa komputer lainnya, dan kondisi saat
ini, jaringan dalam kondisi “idle” (kondisi dimana saluran komunikasi tidak ada Station yang menggunakan) dalam waktu 9,6 mikrodetik.
Early Collision terjadi pada saat “frame data” yang berukuran minimal
64 byte (512 bit), belum dikirimkan melalui saluran komunikasi di
jaringan.
a. Tahap 1
Gambar-1. Early Collision tahap 1
Station A mendeteksi bahwa jaringan dalam kondisi idle selama 9,6
mikrodetik, kemudian terlebih dahulu mengirimkan 64 bit Preamble
(Preamble adalah Field pada Frame Ethernet yang berisi bit dengan pola 1
dan 0 secara bergantian, yang memberikan clock 5 Mhz pada awal dari
setiap paket, yang memungkinkan alat penerima mengetahui bit-bit yang
datang dan menguncinya) sebelum mengirimkan “frame data”, pada saat yang
sama Station A juga mendengarkan jika kemungkinan ada sinyal dari
Station lain pada saluran komunikasi.
b. Tahap 2
Gambar-2. Early Collision Tahap 2
Beberapa saat kemudian, sebelum sinyal “preamble” yang dikirim oleh
Station A tadi sampai di Station B, ternyata Station B juga mendeteksi
bahwa jaringan dalam kondisi idle dan melakukan hal yang sama seperti
pada Station A yaitu mengirimkan sinyal preamble 64 bit sambil
mendengarkan kemungkinan ada sinyal lain pada saluran komunikasi.
c. Tahap 3
Gambar-3. Early Collision Tahap 3
Pada satu titik di saluran komunikasi, akan terjadi sinyal yang
tumpang tindih (overlapping signal) yang menyebabkan sinyal komunikasi
tidak normal pada kabel, ketidak normalan sinyal ini akan terus mengalir
baik ke Station A maupun Station B.
d. Tahap 4
Gambar-4. Early Collision Tahap 4
Station mana saja yang berada paling dekat dengan titik sinyal
tumpang tindih tersebut akan mendeteksi “collision” pertama kali, jadi
pada kasus ini Station A yang akan pertama kali mendeteksi terjadinya
collision.
e. Tahap 5
Gambar-5. Early Collision Tahap 5
Ketika Station A mendeteksi bahwa collision terjadi, maka dengan
segera menghentikan pengiriman data dan kemudian mengirimkan “sinyal
jam” sebesar 32 bit pada saluran komunikasi. Tujuan dari dikirimkannya
sinyal jam ini adalah untuk mencegah Station lain agar tidak mengirimkan
data.
Station A kemudian akan menerapkan “Algoritma Backoff” (Truncated Binary Exponential Backoff Algorithm) yang akan menentukan berapa lama waktu tunggu bagi Station A untuk kemudian dapat mengirimkan kembali framenya.
f. Tahap 6
Gambar-6. Early Collision Tahap 6
Pada saat berikutnya, Station B yang pertama akan mendeteksi
collision dan melakukan hal yang sama seperti Station A sebelumnya,
yaitu mengirimkan sinyal jam dan menerapkan algoritma backoff.
Early Collision akan terjadi secara rutin pada jaringan ethernet yang
normal, yang bertujuan untuk menghindari terjadinya pengiriman data
secara bersamaan lagi, algoritma backoff biasanya memberikan waktu
tunggu bagi Station yang mengirimkan sinyal jam tidak lebih dari 2
hingga 3 milidetik, kemudian Station tersebut dapat mengirimkan kembali
framenya.
2. Late Collision
Late Collision adalah collision yang tidak normal yang diakibatkan
oleh syarat spesifikasi kabel yang tidak sesuai (misalnya melebihi
batasan panjang kabel yg diperbolehkan atau kualitas kabel yang kurang
baik) atau NIC Adapter yang tidak berfungsi dengan baik. Late Collision
terjadi setelah “frame data” yang minimal 64 byte tersebut telah
dikirimkan, berbeda halnya dengan early collision yang terjadi sebelum
frame data dikirimkan. Pada contoh berikut, late collision terjadi
disebabkan syarat spesifikasi panjang kabel melebihi dari yang
seharusnya.
a. Tahap 1
Gambar-7. Late Collision Tahap 1
Station A mendeteksi bahwa saluran komunikasi dalam kondisi idle
selama 9,6 mikrodetik, Station A kemudian mengirimkan sinyal preamble
64bit dan dilanjutkan dengan mengirimkan frame datanya, pada saat ini
frame data yang terkirim baru sebanyak 256 bit. Jika syarat spesifikasi
kabel dipenuhi, maka ketika Station A mengirimkan sinyal preamble dan
demikian juga dengan Station B (baca kembali early collision), maka
collision akan terjadi dan akan mendeteksi collision tersebut walaupun
keduanya berada jauh dari titik collision terjadi, Station A akan
mendeteksi collision sebelum menyelesaikan pengiriman frame datanya
secara lengkap (512 bit).
b. Tahap 2
Gambar-8. Late Collision Tahap 2
Station A meneruskan proses pengiriman frame datanya, sebelum frame
data mencapai Station B, Station B baru saja mendeteksi bahwa saluran
komunikasi dalam keadaan idle dalam waktu 9,6 mikrodetik dan kemudian
mulai mengirimkan sinyal preamble 64 bit.
c. Tahap 3
Gambar-9. Late Collision Tahap 3
Beberapa saat kemudian terjadi collision, Station B karena berada
sangat dekat dengan titik collision maka mendeteksi collision pertama
kali dan kemudian akan mengirimkan sinyal jam 32 bit.
d. Tahap 4
Gambar-10. Late Collision Tahap 4
Collision mulai menyebar dan menuju ke arah Station A diikuti dengan sinyal jam 32 bit dari Station B.
e. Tahap 5
Gambar-11. Late Collision Tahap 5
Tetapi karena panjang kabel yang melebihi batas yang seharusnya,
setibanya di Station A, Station A sudah selesai mengirimkan frame
datanya dan tidak akan lagi memperhatikan informasi collision tersebut.
Station A sama sekali tidak menyadari bahwa ternyata collision telah
terjadi.
Alasan mengapa late collision kemudian bisa
menjadi masalah yang serius adalah karena collision yang terjadi
setelah frame data dikirimkan, untuk deteksi kehilangan data dan usaha
untuk mengirimkan kembali data yang hilang tersebut dilakukan oleh
“upper layer” dan bukan lagi NIC Adapter, sehingga hal ini akan
membutuhkan waktu yang lebih lama, tidak seperti waktu tunggu pada early
collision (sekitar kurang dari 2 hingga 3 milidetik), late collision
membutuhkan waktu 10 hingga 100 kali lebih lama untuk mengirimkan
kembali frame datanya.
Referensi:
- www.firewall.cx
- www.wikipedia.org
- www.techpest.com
0 comments
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.